Jumlah Anak Tangga Makam Imogiri

PERNAH ziarah ke makam Sultan Agung, di Imogiri? Siapa pun harus menaiki anak-anak tangga menuju ke puncak, yakni tempat makam itu berada. Berapa jumlah anak-anak tangga (undag-undagan) yang harus kita lalui hingga bisa mencapai pintu masuk ke kompleks makam Sultan Agung? Pernahkah kita menghitung jumlah anak-anak tangga itu? Pertanyaan ini barangkali sangat iseng, tetapi diam-diam jumlah anak tangga juga menarik dibicarakan. Sebab, banyak peziarah yang tidak sama satu dengan yang lain dalam menghitung anak-anak tangga itu.

Hal yang hampir sama juga terjadi apabila kita pergi ke kompleks makam Girigondo di Kulonprogo. Orang harus menaiki anak-anak tangga yang lebar-lebar itu untuk bisa mencapai puncak makam. Tetapi, banyak yang tak peduli berapa jumlahnya. Meskipun tinggi juga tangga naik itu untuk mencapai makam, sering orang tidak mempersoalkan. Menaiki anak-anak tangga mereka anggap sebagai sesuatu yang harus dilewati, untuk bisa sampai ke tujuan.

Berapa jumlah anak tangga makam Imogiri? Menurut Pawirodiharjo, abdi dalem berusia 75 tahun yang mengaku sebagai pemandu wisata, jumlah anak tangga makam Imogiri itu ada 409 buah. Abdi dalem lainnya yang berjaga-jaga di masjid, yang sewaktu-waktu bisa mengantar tamu wisata berziarah, juga menyebutkan 409 buah. Artinya, jumlah 409 adalah jumlah baku. Atau, jumlah berdasarkan kesepakatan. Menurut pengalaman mereka, lebih mudah menghitung kalau kita naik daripada kalau kita menuruni tangga. Ini diakui oleh Pawirodiharjo yang memandu tamu wisata makam Imogiri selama sekitar dua setengah jam.

Namun demikian, tak semua peziarah bisa benar menghitung anak-anak tangga ke makam Imogiri. Tak semua peziarah yang datang ke makam Imogiri menghitung sampai pada bilangan 409. Ada saja yang salah hitung. Atau, tak sampai selesai. Bahkan, bisa jadi lupa di tengah jalan. Mau mengulang dari bawah, malas.

Banyak peziarah yang tidak tahu berapa jumlah anak tangga, bila tidak bertanya pada juru kuncinya atau abdi dalem yang biasa memandu wisatawan atau peziarah ini. Ada peziarah yang menghitung sampai 366 atau kurang dari 409. Ada yang hanya sampai seratus, lalu tidak meneruskan menghitung. Tingginya makam Imogiri ini, sesungguhnya bisa dibaca sebagai simbol.

Bahwa untuk mencapai ketenteraman, orang harus melalui cobaan. Dipilihnya tempat yang agak tinggi, menurut cerita Pawirodiharjo, karena petunjuk Sultan Agung sendiri ketika berada di Mekkah. Mendapat batu yang kemudian dilemparkan. Batu itu jatuh ke Imogiri yang kemudian dijadikan makamnya.
Menurut Pawirodiharjo, kalau mendengar keterangan ini, mungkin kita sulit menerima melalui akal sehat. Tapi, ceritanya memang begitu. Setidak-tidaknya, begitulah cerita yang selalu dijelaskan pada tamu-tamu wisata yang berziarah ke makam Imogiri ini. 

Cerita itulah yang dijual sebagai daya tarik, untuk mengangkat mitos makam Imogiri.

Untuk bisa masuk ke makam, pun para peziarah harus mengenakan pakaian pranakan, untuk pria. Sedang untuk wanita, pakai kemben. Jika peziarah tidak membawa pakaian pranakan, disediakan penyewaan. Satu stel, blangkon, surjan dan kain, ada tarif sewanya.

Pertanyaan yang menarik kita ajukan, kenapa bisa terjadi salah hitung jumlah anak tangga? Persoalan jumlah anak tangga makam Imogiri ini bisa saja dibiarkan menjadi teka-teki. Sebab, terjadinya selisih hitungan merupakan daya tarik, sesuai dengan penafsiran peziarah. Lain halnya bila para peziarah sudah diberi tahu bahwa jumlah anak tangga itu 409.

Terjadinya salah hitung, sangat mungkin karena napas kita tersengal-sengal ketika menaiki anak-anak tangga itu. Ini diakui oleh Pawirodiharjo dan juga tamu-tamu peziarah.

Memang, untuk menaiki anak-anak tangga setinggi itu agar bisa mencapai pintu masuk ke makam Sultan Agung, napas kita bisa tersengal-sengal. Apalagi bagi mereka yang belum biasa naik tangga setinggi itu. Pasti ada kendala dalam menghitung.

Selain itu, ada pendapat mengapa tak bisa mencapai hitungan angka 409, karena mereka menghitung sambil berkata-kata, sehingga konsentrasinya hilang. Tetapi, memang bermacam-macam tujuan orang datang ke makam Imogiri ini. Sengaja berziarah ke makam Sultan Agung. Sambil menaiki anak tangga, ada yang iseng menghitung. Tepat atau tidak tepat hitungan itu, tak menjadi soal.

Ada salah seorang peziarah yang sudah menghitung sampai 50, mestinya ia sudah menghitung pada angka 60. Sehingga, tidak genap 409. Ada pula yang menghitung 309. Ke mana yang 100 buah? Hitungan bakunya adalah 409. Angka 409 tidak mengandung sebuah makna khusus. Tetapi, ini juga bukan matematika. Bila kita ingin benar menghitung anak-anak tangga itu, ada saran: setiap anak tangga selesai dihitung kita beri angka. Hitungan akan berhenti sampai pada angka 409. Tidak percaya? Coba saja sendiri.

Related

unik 1617379968483134823

Follow Us

Connect Us

Side Ads

Text Widget

Info Pasang Iklan
KlikDisini !

Recent

Comments

Flag Counter

Social Community

item