~MALAIKAT-PUN INGIN MENJADI “MANUSIA”~

https://onani-crot.blogspot.com/2014/06/malaikat-pun-ingin-menjadi-manusia.html
SEBUAH RAHASIA TERBESAR DARI DUA MALAIKAT YANG GAGAL MENJADI “MANUSIA” TERUNGKAP.
Apa pula itu?
Siapa mereka?
OK,mungkin bagi sebagian sahabat telah sedikit banyak mengetahui tentang Haruth Maruth itu siapa dan mengetahui pula kisah mereka.
Maka,berikut aku paparkan sedikit lebih jauh tentang keberadaan serta riwayat mereka,yang uraian ini aku intisarikan dari tulisan-tulisan para alim ulama hanif dan aku susun ringkas dengan bahasa yang mudah untuk kita pahami bersama.
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…..”(ini untuk Malaikat)
(QS.3. Ali ‘Imran:145) Juga silahkan renungi ayat ini (QS.39. Az Zumar:68)
“…… أَنَّٱلسَّمَـٰوَتِوَوَٱ لْأَرۡ ضَ ڪَنَتَ ….”
(QS. 21. Al Anbiyaa’:30)
وَالْمَلَكُ عَلَىٰ أَرْجَائِهَا ۚ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
Dan demikianlah Allah Ta’ala menambah terus penciptaan Malaikat seiring dengan kehendak dan kekuasaan-Nya mengadakan ciptaan-ciptaan makhluk dan kehidupan serta alam semesta,dan Allah Ta’ala mengadakan Malaikat-Nya dengan maksud menjadikan sebagai “ABDI”, melakukan ibadah,mengabdi kepada-Nya dengan pengabdian yang sangat taat tunduk tanpa reserve serta mengemban tugas-tugas kekuasaan-Nya.
إِنَّ الَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ
“Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud“.
(QS.7. Al A’raaf:206)
(QS.66. At Tahrim:6)
Hingga sampailah pada suatu masa dimana Allah Ta’ala menciptakan bangsa Jin dalam maksud sebagai “KHALIFAH DI MUKA BUMI” pada suatu masa.
Dan Haruth Maruth pun begitu taat ketika diberi tugas mengemban misi “MEMUSNAHKAN SISA-SISA LASYKAR JIN-JIN YANG KAFIR” dimuka bumi waktu itu,
Dan hingga sampai pada suatu datangnya ketetapan dari Rabb nya bahwa pimpinan “KEMALAIKATANnya”pun diambil alih tugaskan kepada bangsa Jin yang telah mencapai derajat “AL-MUQARRABIN” pada suatu masa itu,maka merekapun tetap tak membantah dan mematuhi dengan penuh ketaatan.
(walaupun nasib Jin yang mendapat kesempatan kehormatan menjadi pemimpin para Malaikat ini pada akhirnya tak berlangsung lama,karena dari golongan mereka akhirnya tanggal derajatnya karena membangkang perintah Tuhannya hingga dikutuk menjadi “IBLIS”) Silahkan baca riwayatnya di link ini :
HARUTH DAN MARUTH BERKEINGINAN MENJADI MANUSIA : Setelah Jin-jin yang durhaka itu diusir dari syorga-Nya ke bumi,dan Adam diarak para Malaikat dengan upacara penuh kemewahan serta dihiasi mahkota-mahkota kemuliaan-Nya,Adam kemudian disemayamkan di kerajaan syorga-Nya,maka saat itulah dalam benak HARUTH dan MARUTH begitu digelayuti pikiran-pikiran yang akhirnya memuara pada sebuah tanda Tanya besar .
“Ya,Allah Ya Rabbi,betapa Engkau telah mengucapkan perkataan penuh rahasia…”,yakni :
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
“Betapa Engkau begitu memuliakan Adam,makhluk ciptaan-Mu yang hanya berasal dari tanah namun mendapat kehormatan menjadi “KHALIFAH DIMUKA BUMI”,dimanakah letak hikmah-Mu Ya,Rabb…?”
“Sedangkan bangsa Jin yang telah Engkau ciptakan dari unsur yang kuat saja (api), gagal menjadi khalifah dimuka bumi,apalagi manusia yang lemah dan juga suka menumpahkan darah serta berbuat kerusakan dimuka bumi”.
Beribu-ribu tahun HARUTH dan MARUTH menyimpan pertanyaan itu,namun bukannya Tuhan tak mengetahui,bukannya Tuhan tak mendengar.Hingga sampailah pada suatu zaman.
Ya,suatu zaman ketika Tuhan menghantarkan Haruth dan Maruth beserta para Malaikat yang lainnya menunjukkan sebuah kisah syahdu dari lakon para hamba-Nya, manusia yang mukhlis,hanif serta berserah diri dengan kuat kepada Tuhannya,yakni pada kisah Nabi Ibrahim (Abraham / Brahman),yang ikhlas,berserah diri ketika mendapat perintah untuk menyembelih anaknya. Selengkapnya silahkan buka link berikut utk merenungi kisah penyembelihan putra Ibrahim.
Maka, ketika di bumi terjadi detik-detik peristiwa penyembelihan Ismail putra Ibrahim itu,maka pada saat itu Tuhan mengadakan “Siaran Langsung / Live broadcast”,yang disaksikan oleh para Malaikat-Nya,dialam langit keagungan-Nya,dimana Sang Rabb Tuhan Yang Maha Perkasapun pada saat itu menjadikan moment yang menggetarkan qalbu ini ,menjadikannya sebagai pengajaran akan suatu ilmu hikmah kepada Haruth Maruth dan Malaikat lainnya,yang selanjutnya Allah Ta’ala berucap :
Maka seketika itu terbelalaklah Haruth Maruth dan Malaikat lainnya sambil mengucapkan :
“Subhanalloh walhamdulillahi walaa ilaa hailallohu Allohu Akbar…”
(Maha Suci Tuhan dan segala puji bagi-Mu dan tiada Tuhan melainkan hanya Engkau,dzat Yang Maha Besar)
Tatkala Muhammad yg sedang berdakwah itu dilempari batu hingga
berdarah-darah,dilempari kotoran hewan,diludahi,..oleh penduduk
Thaif,namun Beliau tetap sabar dan berlalu dg tenang,…dan tak membalas…
Justru Malaikat Jibril yg sangat murka hingga ia mengangkat gunung batu Jabal Uhud yg berbobot jutaan tons tsb, siap ditimpakan pada penduduk Thaif kala itu…
Namun apa tanggapan Muhammad?
Beliau mencegah niat Jibril dan berkata :
“O,Gabriel…don’t do its !”
“Ya,Jibril,Jangan….jangan kau lakukan itu…”
“Kasihanilah mereka,sesungguhnya mereka adalah kaum yg tidak mengerti…”
“Jika saat ini mereka enggan beriman,maka mudah2an nanti dari anak keturunan mereka ada yg beriman..”
Jibril pun lemas,…Malaikat dilangit tinggipun berdecak kagum dan leleh teteskan airmata keharuan,
Maka,1400 tahun kemudian lihatlah,saksikanlah dari generasi mereka yg dulu moyangnya berbuat zalim trhdp Muhammad SAW,kini mereka anak keturunannya telah beriman semua,bahkan kini menjadi pembela Islam yg siap mengorbankan nyawa utk dipersembahkan kpd Tuhan-Nya,pada kemuliaan Muhammad…pada bendera Islam…
(menurut riwayat silsilah,bani Thaif dulu exodus ke Palestina,yg kini mereka hidup siap mati melawan Zi@nis dan kini mereka berjuang menegakkan bendera Muhammad)
Maka,bayangkan jika Muhammad kala itu mengijinkan Jibril menimbunkan gunung Uhud itu pada penduduk Thaif…dlm hitungan detik tanpa teriakan mereka semua binasa…dan entah takdir kehidupan di masa depan (sekarang-red.) mungkin akan lain ceritanya,karena jika Jibril jadi “membumikan” Thaif,maka dari sejak dulu hingga kini tak ada Ka’bah…tak ada Mekah Al-Mukarramah…tak ada gempita Haji mengelilingi Ka’bah…dan tak ada kemuliaan Islam….
(Zona Thaif dg Ka’bah tak jauh,hanya itungan KM,sedangkan volume gunung Uhud jika di ratakan ,maka area Mekah/Ka’bah lenyap / tertimbun)).
Kesimpulan :
1-Bahwa ternyata sebuah rahasia besar mengapa dari bangsa Malaikat berkeinginan menjadi manusia,ternyata berawal dari betapa Tuhan sangat memuliakan bangsa manusia yang mau taat dan beriman menyembah Tuhannya dengan ikhlas sehingga para Malaikat merasa bahwa satu sisi kebanyakan makhluk manusia itu ingkar /kafir dan selalu berbuat kerusakan dimuka bumi,namun tanda tanya Malaikat semakin besar ketika Tuhan berfirman :
2-Berarti di bumi ini masih tinggal dua orang Malaikat yang tengah menjalani masa hukuman hingga hari kiamat.
3-Haruth dan Maruth gagal mencapai derajat sebagai manusia,maka berarti makna “manusia” adalah hamba Allah yang taat / taqwa,beribadah,mengabdi pada Tuhannya,nah jika ada manusia yang tak mau beribadah kepada Tuhannya,hidup hanya untuk makan,buang kotoran,mengumbar nafsyu senang-senang saja,apalagi berbuat kejahatan,maka layakah menyandang gelar sebagai “MANUSIA”….?
Semoga menjadikan renungan,
Salam karunia-Nya.
Kisah-kisah yang mirip, tentang Dewa-Dewi (baca: Malaikat) yang turun ke Bumi dari Khayangan dalam masyarakat Jawa karena keinginan para Dewa dan Dewi menjadi Manusia.
Apa pula itu?
Siapa mereka?
OK,mungkin bagi sebagian sahabat telah sedikit banyak mengetahui tentang Haruth Maruth itu siapa dan mengetahui pula kisah mereka.
Maka,berikut aku paparkan sedikit lebih jauh tentang keberadaan serta riwayat mereka,yang uraian ini aku intisarikan dari tulisan-tulisan para alim ulama hanif dan aku susun ringkas dengan bahasa yang mudah untuk kita pahami bersama.
RIWAYAT MALAIKAT HARUTH DAN MARUTH :
Mereka adalah dua orang dari jenis dan
bangsa Malaikat.Sepertinya asal usul dan riwayat perjalanan kehidupan
mereka telah melalui kurun masa dan perjalanan lorong waktu yang sangat
panjang.Usianya telah melampaui milyaran,atau bahkan bilyunan tahun
yakni diperkirakan lahir (baca:diciptakan)sejak Tuhan menciptakan “NUR
MUHAMMAD” kemudian tercipta “ARSIY” ,kemudian pada moment lainnya
berikutnya,barulah Tuhan menciptakan keberadaan Malaikat.
(ingat : bukankah tidak ada kematian bagi makhluk bernama Malaikat sehingga sampai datangnya kiamat nanti?),
(ingat : bukankah tidak ada kematian bagi makhluk bernama Malaikat sehingga sampai datangnya kiamat nanti?),
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…..”(ini untuk Malaikat)
(QS.3. Ali ‘Imran:145) Juga silahkan renungi ayat ini (QS.39. Az Zumar:68)
Setiap segala sesuatu yang diciptakan
oleh Tuhan tentu ada permulaannya,seperti dahulu langit dan bumi belum
ada kemudian Tuhan berkehendak mengadakan,maka dahulu langit dan bumi
awalnya masih dalam bentuk terpadu (menjadi satu),juga sebelum manusia
yang sekarang ini telah mencapai jumlah milyaran itu,maka awalnya Tuhan
menciptakan Adam terlebih dahulu.
(QS. 21. Al Anbiyaa’:30)
Demikian pula diperkirakan Haruth dan
Maruth ini lahir(baca: tercipta) sejak Tuhan menciptakan Arsiy milyaran
tahun lalu,dimana ketika terjadi peristiwa bahwa Allah Ta’ala
menciptakan Malaikat pada saat itu ditujukan untuk sebuah misi tugas
yakni, “MENJUNJUNG/MEMANGGUL ARSIY” dan mengitari/berkeliling sambil
bertasybih (Mengagungkan Asma Kebesaran-Nya),mengelilingi “Nur Muhammad”
selama 70.000 tahun.
وَالْمَلَكُ عَلَىٰ أَرْجَائِهَا ۚ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
“Dan malaikat-malaikat berada di
penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat
menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka”.
(QS.69. Al Haaqqah:17)
(QS.69. Al Haaqqah:17)
Tentu secara realistis,bahwa saat itu
Allah Ta’ala belumlah menciptakan Malaikat dalam jumlah yang banyak
karena disesuaikan dengan kebutuhan dikala itu yakni dengan delapan
Malaikat yang dipimpin oleh Haruth dan Maruth ini,guna menjunjung tinggi
Singgasana Arsiy keagungan-Nya ,maka kemudian dalam waktu berikutnya
terciptalah Malaikat-malaikat lainnya sebagai “Abdi-Nya” yang langsung
larut tenggelam dalam gemuruh menggemakan nada-nada Tasybih yang penuh
khidmat,mengelilingi Arsiy tersebut bersama-sama.
Dan demikianlah Allah Ta’ala menambah terus penciptaan Malaikat seiring dengan kehendak dan kekuasaan-Nya mengadakan ciptaan-ciptaan makhluk dan kehidupan serta alam semesta,dan Allah Ta’ala mengadakan Malaikat-Nya dengan maksud menjadikan sebagai “ABDI”, melakukan ibadah,mengabdi kepada-Nya dengan pengabdian yang sangat taat tunduk tanpa reserve serta mengemban tugas-tugas kekuasaan-Nya.
“Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud“.
(QS.7. Al A’raaf:206)
(QS.66. At Tahrim:6)
Dedikasi Haruth dan Maruth selama
milyaran tahun beribadah dan mempersembahkan pengabdian-pengabdian
kepada-Nya dengan tulus itu tak diragukan lagi ketaatannya,sehingga
mereka mencapai posisi derajat paling tinggi Maqamnya yakni mencapai
derajat “AL-MUQARRABIN” (Yang didekatkan kepada Tuhan),dan selalu
menjadi pemimpin diantara golongan bangsa Malaikat sepanjang masa.
Hingga sampailah pada suatu masa dimana Allah Ta’ala menciptakan bangsa Jin dalam maksud sebagai “KHALIFAH DI MUKA BUMI” pada suatu masa.
Dan Haruth Maruth pun begitu taat ketika diberi tugas mengemban misi “MEMUSNAHKAN SISA-SISA LASYKAR JIN-JIN YANG KAFIR” dimuka bumi waktu itu,
Dan hingga sampai pada suatu datangnya ketetapan dari Rabb nya bahwa pimpinan “KEMALAIKATANnya”pun diambil alih tugaskan kepada bangsa Jin yang telah mencapai derajat “AL-MUQARRABIN” pada suatu masa itu,maka merekapun tetap tak membantah dan mematuhi dengan penuh ketaatan.
(walaupun nasib Jin yang mendapat kesempatan kehormatan menjadi pemimpin para Malaikat ini pada akhirnya tak berlangsung lama,karena dari golongan mereka akhirnya tanggal derajatnya karena membangkang perintah Tuhannya hingga dikutuk menjadi “IBLIS”) Silahkan baca riwayatnya di link ini :
Maka sampailah pada sejarah dimulainya
episode perjalanan kehidupannya Haruth Maruth berikutnya yang akan
membuat perubahan drastis atas nasib mereka berdua.
HARUTH DAN MARUTH BERKEINGINAN MENJADI MANUSIA : Setelah Jin-jin yang durhaka itu diusir dari syorga-Nya ke bumi,dan Adam diarak para Malaikat dengan upacara penuh kemewahan serta dihiasi mahkota-mahkota kemuliaan-Nya,Adam kemudian disemayamkan di kerajaan syorga-Nya,maka saat itulah dalam benak HARUTH dan MARUTH begitu digelayuti pikiran-pikiran yang akhirnya memuara pada sebuah tanda Tanya besar .
“Ya,Allah Ya Rabbi,betapa Engkau telah mengucapkan perkataan penuh rahasia…”,yakni :
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
“Betapa Engkau begitu memuliakan Adam,makhluk ciptaan-Mu yang hanya berasal dari tanah namun mendapat kehormatan menjadi “KHALIFAH DIMUKA BUMI”,dimanakah letak hikmah-Mu Ya,Rabb…?”
“Sedangkan bangsa Jin yang telah Engkau ciptakan dari unsur yang kuat saja (api), gagal menjadi khalifah dimuka bumi,apalagi manusia yang lemah dan juga suka menumpahkan darah serta berbuat kerusakan dimuka bumi”.
Beribu-ribu tahun HARUTH dan MARUTH menyimpan pertanyaan itu,namun bukannya Tuhan tak mengetahui,bukannya Tuhan tak mendengar.Hingga sampailah pada suatu zaman.
Ya,suatu zaman ketika Tuhan menghantarkan Haruth dan Maruth beserta para Malaikat yang lainnya menunjukkan sebuah kisah syahdu dari lakon para hamba-Nya, manusia yang mukhlis,hanif serta berserah diri dengan kuat kepada Tuhannya,yakni pada kisah Nabi Ibrahim (Abraham / Brahman),yang ikhlas,berserah diri ketika mendapat perintah untuk menyembelih anaknya. Selengkapnya silahkan buka link berikut utk merenungi kisah penyembelihan putra Ibrahim.
Nah,pada saat itulah di alam
keagungan-Nya,Tuhan memanggil Haruth dan Maruth serta para Malaikat
lainnya untuk berkumpul menyaksikan peristiwa dari kisah anak
manusia,Ibrahim yang dengan tunduk patuh menerima perintah Tuhannya
untuk menyembelih Ismail putranya dan ditambah lagi sang puterapun
dengan rela ,ikhlas berpasrah diri menerima perintah Tuhannya untuk
dijadikan “QURBAN”.
Maka, ketika di bumi terjadi detik-detik peristiwa penyembelihan Ismail putra Ibrahim itu,maka pada saat itu Tuhan mengadakan “Siaran Langsung / Live broadcast”,yang disaksikan oleh para Malaikat-Nya,dialam langit keagungan-Nya,dimana Sang Rabb Tuhan Yang Maha Perkasapun pada saat itu menjadikan moment yang menggetarkan qalbu ini ,menjadikannya sebagai pengajaran akan suatu ilmu hikmah kepada Haruth Maruth dan Malaikat lainnya,yang selanjutnya Allah Ta’ala berucap :
“Haruth,Maruth…Saksikanlah…lihatlah oleh
kalian,betapa dari makhluk ciptaan-Ku dari jenis manusia yang membuat
kalian bertanda Tanya itu,telah mampu menandingi kepatuhan,ketaatan
seperti yang kalian persembahkan kepada-Ku.Betapa lebih beratnya beban
perasaan manusia dibanding kalian yang tidak memiliki nafsyu ego,namun
dari mereka terbukti ada….terbukti mampu,bayangkan seandainya kalian
memiliki anak yang paling kalian cintai tetapi kemudian mereka patuh dan
rela terpisah karena harus diqorbankun untuk-Ku”.
Inilah rahasia (hikmah) dari perkataan-Ku,
“……..قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ….”
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
(QS.2. Al Baqarah:30)
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
(QS.2. Al Baqarah:30)
(Maha Suci Tuhan dan segala puji bagi-Mu dan tiada Tuhan melainkan hanya Engkau,dzat Yang Maha Besar)
Maka pada zaman ribuan tahun berikutnya,
Allah Ta’ala mempersembahkan kembali sebuah kisah pilu dari hamba-Nya
yang hanif yang ikhlas berserah diri yakni pada riwayat Nabi Ayyub yang
diberi cobaan berat.
Kisah selengkapnya silahkan baca dan renungi di link dibawah ini :
(Dan beberapa ribu tahun kemudian,(Setelah kisah Haruth dan Maruth),kembali
Tuhan sang penguasa alam menghadirkan pertunjukan fantastic kepada para
Malaikat-Nya,yakni sebuah episode dahsyat yg dipersembahkan oleh Sang
Kekasih-Nya yakni Muhammad SAW,yg menunjukkan kembali kisah seorang
hamba manusia/Abdi-Nya,yg lebih mengharukan lagi dari pertunjukan
sebelumnya,…
Justru Malaikat Jibril yg sangat murka hingga ia mengangkat gunung batu Jabal Uhud yg berbobot jutaan tons tsb, siap ditimpakan pada penduduk Thaif kala itu…
Namun apa tanggapan Muhammad?
Beliau mencegah niat Jibril dan berkata :
“O,Gabriel…don’t do its !”
“Ya,Jibril,Jangan….jangan kau lakukan itu…”
“Kasihanilah mereka,sesungguhnya mereka adalah kaum yg tidak mengerti…”
“Jika saat ini mereka enggan beriman,maka mudah2an nanti dari anak keturunan mereka ada yg beriman..”
Jibril pun lemas,…Malaikat dilangit tinggipun berdecak kagum dan leleh teteskan airmata keharuan,
Maka,1400 tahun kemudian lihatlah,saksikanlah dari generasi mereka yg dulu moyangnya berbuat zalim trhdp Muhammad SAW,kini mereka anak keturunannya telah beriman semua,bahkan kini menjadi pembela Islam yg siap mengorbankan nyawa utk dipersembahkan kpd Tuhan-Nya,pada kemuliaan Muhammad…pada bendera Islam…
(menurut riwayat silsilah,bani Thaif dulu exodus ke Palestina,yg kini mereka hidup siap mati melawan Zi@nis dan kini mereka berjuang menegakkan bendera Muhammad)
Maka,bayangkan jika Muhammad kala itu mengijinkan Jibril menimbunkan gunung Uhud itu pada penduduk Thaif…dlm hitungan detik tanpa teriakan mereka semua binasa…dan entah takdir kehidupan di masa depan (sekarang-red.) mungkin akan lain ceritanya,karena jika Jibril jadi “membumikan” Thaif,maka dari sejak dulu hingga kini tak ada Ka’bah…tak ada Mekah Al-Mukarramah…tak ada gempita Haji mengelilingi Ka’bah…dan tak ada kemuliaan Islam….
(Zona Thaif dg Ka’bah tak jauh,hanya itungan KM,sedangkan volume gunung Uhud jika di ratakan ,maka area Mekah/Ka’bah lenyap / tertimbun)).
KEINGINAN HARUTH DAN MARUTH MENJADI MANUSIA DIKABULKAN :
Maka pada moment berikutnya,timbulah
keinginan Malaikat untuk menajdi manusia dalam rangka untuk lebih
khidmat lagi mempersembahkan bakti ketaatan dan keikhlasan kepada Allah
Ta’ala.Para Malaikat ingin seperti Ibrahim yang notabene hanya manusia tapi mampu mencapai derajat melebihi Malaikat.
Lalu Malaikat pun mengajukan permohonan kepada Rabb,Tuhan Semesta Alam:
Lalu Malaikat pun mengajukan permohonan kepada Rabb,Tuhan Semesta Alam:
“Ya,Allah Ya Tuhanku,perkenankan kami untuk diberi kesempatan menjadi manusia”.
Allah SWT berfirman,
Allah SWT berfirman,
“Sungguh jika kalian menjadi manusia niscaya kalian akan melakukan sebagaimana yang mereka lakukan juga”.(Berbuat dosa dan kerusakan dimuka bumi-red.)
Para Malaikat menjawab, “Maha Suci Engkau wahai Tuhan, takkan mungkin kami mendurhakai-Mu”.
Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui.”
Kemudian Malaikat menjawab, “Kami adalah lebih patuh kepada Engkau dibanding anak keturunan Adam.”
Kepada malaikat, Allah berfirman:
“Panggillah ke mari dua malaikat. Aku akan turunkan mereka ke bumi
hingga kalian dapat melihat apa yang dilakukan kedua malaikat itu”.
Allah berfirman kepada malaikat, “Pilihlah dua diantaramu yang termulia”.
Malaikat menjawab, “Tuhanku, biarlah Haruth dan Maruth yang melakukannya.”
Maka Harut dan Marut pun diturunkan ke
bumi dan dengan diberi sifat-sifat yang sama seperti yang melekat pada
manusia (Nafsu syahwat, Akal, dll).
(Diriwayatkan oleh Abi Hatim dari Assham Bin Rawwad, dari Adam, dari Abi Ja’far, dari Qais Ubaid, dari Ibnu Abbas r.a).
BABYLONIA 2000-1900 BC/Sebelum Masehi :
Harut dan Marut diturunkan di negeri Babylonia,Jazirah Mezopotamia semasa akhir kerajaan Sulaiman.(sekitar 3900-3700 lalu).
(Berdasarkan sejarah, dinasti pertama dari Babylon didirikan oleh
Hammurabi pada masa Neo-Babylonian setelah kehancuran imperium Assyrian.dan
setelah zaman Nabi Sulaiman.Babylon menjadi salah satu kota terpenting
pada zaman Timur Tengah kuno ketika Hammurabi (1792-1750 BC atau Before
Crist/sebelum Masehi), menjadikannya ibukota kerajaan Babylonia).
Demikianlah Allah menunjukkan
kebijaksanaannya,menjadikan Haruth dan Maruth berubah menjadi manusia
dan menurunkannya ke bumi dengan dibekali hawa nafsu. Mereka turun ke
bumi dengan membawa tugas, yaitu mengajarkan manusia logika ilmu sihir,
yang tujuannya adalah untuk melawan ilmu-ilmu sihir setan. Sekaligus
mengajarkan manusia kebaikan.
“Mereka (para setan) mengajarkan
sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat
di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan
(sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami
hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.” Maka mereka
mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka
dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya”.
(QS. Al Baqarah:102)
(QS. Al Baqarah:102)
Dan dimulailah misi mereka mengajarkan
orang-orang di kerajaan Babilon beberapa logika ilmu sihir dan cara
melawan ilmu sihir setan.
Singkat cerita, setelah kedatangan Harut dan Marut maka terjadilah
gerakan perlawanan rakyat terhadap para ahli sihir setan. Akhirnya para
ahli sihir setan pun berhasil di kalahkan dan tersingkir dari Babilon.
Penguasa kerajaan Babilon kemudian mengumumkan larangan keras bagi
warganya untuk mempelajari ilmu-ilmu sihir.
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra ; kedua malaikat itu
mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir bukan
mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir. (al Jami li Ahkamil
Qur’an juz II hal 472.
Akhirnya, sebagai penghargaan terhadap
Harut dan Marut yang telah dianggap oleh rakyat sebagai guru besar,
penguasa kerajaan Babilon memberikan mereka kedudukan tinggi sebagai
penasihat kerajaan sekaligus sebagai HAKIM AGUNG.Mereka hidup dalam
kemewahan dengan harta yang berlimpah.
Namun demikianlah, ternyata kedudukan
tinggi dan bergelimang harta itu perlahan mulai membuat hawa nafsu Harut
dan Marut menjadi tak terkendali. Mereka akhirnya mabuk dalam
kenikmatan duniawi dan melupakan tugas-tugas mereka sebagai manusia. Dan
mulailah Haruth Maruth terlilit benang-benang petaka syetan yang tentu
akan membuat nasib kehidupannya menjadi penuh dengan tragedy dan
nestapa.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra:
Dengan kehendak Allah, lalu datang seorang wanita yang cantik bagai bunga (Zahrah/Azzura).
Azzura adalah puteri mahkota ketajaan,dan iapun mulai memasuki kehidupan kedua malaikat itu.
Kedua malaikat itu tertarik dengan kecantikan Azzura hingga syetan
membisikkan godaan keinginan (hasrat) terhadapnya,namun iman kedua
Malaikat yang telah menjadi manusia itu masih kuat mempertahankan.
Suatu hari Azzura berkata, “Maukah kamu mengucapkan kalimat mantera ,aku hendak mengguna-guna seseorang?”
Haruth dan Maruth menjawab, “Tidak, demi Allah, sedikit pun kami tidak mau mempersekutukan Allah untuk selama-lamanya!”
Azzura meninggalkan mereka berdua.Pada hari yang lain, Azzura kembali lagi dengan permintaan bantuan untuk menjadi pembunuh bayaran.
Sambil mendekati kedua malaikat itu Azzura terus merayu dan berkata, “Bersediakah!” (plizz-gaya ABG sekarang-red.)
Kedua malaikat itu menjawab, “Tentu saja tidak, demi Allah selamanya aku tidak akan berbuat membunuh!”
Suatu ketika Azzura mengajukan perkara ke pengadilan kerajaan,sang Raja memerintahkan Haruth Maruth berlaku sebagai hakimnya.
Azzura selalu mendatangi kediaman Haruth Maruth untuk membujuk agar mereka memenangkan perkaranya.Dan
dilain hari Azzura datang sambil membawa segelas arak. Setelah merayu
mereka, akhirnya Azzura berkata, “Aku tidak akan mengenalmu lagi jika
kalian tidak berada dipihakku”, sebelum kemudian Azzura menawarkan
secawan arak kepada mereka.
Akhirnya kedua malaikat itu lalai dan tergoda oleh kemolekan Azzura
kemudian karena tak ingin mengecewakan Azzura,Haruth Maruth pun
tenggelam dalam mabuk dan kemudian merekapun melakukan perbuatan
terlarang,mereka memperkosa Azzura,kemudian dalam kepanikan akibat
pengaruh minuman keras itu,mereka akhirnya malah semakin lepas control
dan akhirnya membunuh Azzura untuk menutupi jejak dosa mereka.
Maka jatuhlah mereka ke dalam nista yang tak pernah mereka sangka-sangka.Raja
sangat berang,yang akhirnya menjatuhkan hukuman mati atas Haruth dan
Maruth diatas tiang gantungan,kemudian jasadnya dibuang ke laut.
HARUTH DAN MARUTH GAGAL MENCAPAI DERAJAT SEBAGAI MANUSIA :
Setelah mereka dibuang ke lautan,
datanglah Malaikat Jibril dari langit memberitahu Haruth dan Maruth
bahwa masa tugas mereka telah berakhir. Dan mereka diperintahkan kembali
ke langit untuk melapor. Betapa kagetnya Harut dan Marut, karena saat
itu juga ingatan mereka sebagai malaikat telah kembali.
(Diriwayatkan oleh Makhul, dari Mu’adz),
Maka datanglah dari sisi Allah malaikat Jibril kepada mereka. Pada saat
Jibril datang, Harut dan Marut menangis dan Jibril ikut menangis sambil
berkata,
“Sesungguhnya cobaan apakah yang membuat kalian sampai hanyut seperti ini?”
Dengan ketakutan yang dahsyat, Harut dan
Marut dihantarkan kembali ke langit menghadap Allah untuk menjalani
pemeriksaan dan sidang pengadilan dari Tuhannya.
Maka disaksikan seluruh malaikat,
diputarlah kembali rekaman riwayat laku perbuatan Haruth dan Maruth
selama menjalani kehidupan sebagai manusia, dengan status “GAGAL MENJADI
MANUSIA”,yang berakhir dengan memilkul dosa besar. Saat itu juga
seluruh malaikat bertasbih dan beristighfar kepada Allah. Karena mereka
menyadari betapa tidak mudahnya menjadi manusia. Dan betapa masih ada
manusia-manusia baik yang tidak layak diazab.
Akhirnya Allah menutup sidang itu dengan execusie :
Menawarkan pada Harut dan Marut dua pilihan:
Ingin di azab di dunia, atau ingin di
azab di akhirat. Harut dan Marut yang mengetahui betapa dahsyatnya azab
akhirat tentu saja langsung memilih di azab di dunia.
Dan menurut berbagai kisah, Harut dan
Marut hingga kini masih tergantung ditengah samudera dengan keadaan kaki
di atas dan kepala di bawah,maka semua bocoran asap karbondioksida yang
ada didunia ini mengalir terhirup ke pernafasan Haruth dan Maruth .
1-Bahwa ternyata sebuah rahasia besar mengapa dari bangsa Malaikat berkeinginan menjadi manusia,ternyata berawal dari betapa Tuhan sangat memuliakan bangsa manusia yang mau taat dan beriman menyembah Tuhannya dengan ikhlas sehingga para Malaikat merasa bahwa satu sisi kebanyakan makhluk manusia itu ingkar /kafir dan selalu berbuat kerusakan dimuka bumi,namun tanda tanya Malaikat semakin besar ketika Tuhan berfirman :
“……..قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَالَاتَعْلَمُونَ….”
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
3-Haruth dan Maruth gagal mencapai derajat sebagai manusia,maka berarti makna “manusia” adalah hamba Allah yang taat / taqwa,beribadah,mengabdi pada Tuhannya,nah jika ada manusia yang tak mau beribadah kepada Tuhannya,hidup hanya untuk makan,buang kotoran,mengumbar nafsyu senang-senang saja,apalagi berbuat kejahatan,maka layakah menyandang gelar sebagai “MANUSIA”….?
Semoga menjadikan renungan,
Salam karunia-Nya.
Kisah-kisah yang mirip, tentang Dewa-Dewi (baca: Malaikat) yang turun ke Bumi dari Khayangan dalam masyarakat Jawa karena keinginan para Dewa dan Dewi menjadi Manusia.