Metode Afirmasi
https://onani-crot.blogspot.com/2014/06/metode-afirmasi.html
Afirmasi & Penerapannya
Mengapa kita perlu melakukan afirmasi? Apakah kesuksesan kita tergantung oleh afirmasi yang kita lakukan?
Afirmasi adalah suatu teknik yang bisa memperkuat pikiran bawah sadar kita. Jika kita terus melakukan afirmasi positif, atau menyampaikan hal-hal positif pada diri kita, maka pikiran bawah sadar kita akan terbiasa oleh afirmasi positif tersebut.
Setelah kita benar-benar percaya dan yakin akan hal-hal positif tersebut, maka kemudian pikiran sadar kita akan mengubahnya menjadi tindakan positif yang nyata.
Dengan melakukan afirmasi positif, maka kita dapat menjadi seseorang yang percaya diri, dan kita juga akan dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik.
Afirmasi yang kuat bisa membuat kita mampu mencapai apa yang kita inginkan. Namun sebaliknya, afirmasi yang lemah tak akan cukup membuat kita bertindak dengan maksimal.
Jika Anda ingin bahagia, Anda bisa memberi afirmasi tentang diri Anda sendiri seperti ”Hidup saya benar-benar menyenangkan” Kesehatan jiwa dan raga juga bisa dicapai lewat afirmasi.
Tapi perlu dicatat, dalam melakukan afirmasi, jangan gunakan kata “akan”, karena hasilnya akan kurang efektif. Gunakan kata yang menunjukkan keadaan Anda ”sekarang”, meski itu belum terwujud. Misalnya, katakan “saya adalah orang yang bahagia”, bukan “saya akan menjadi orang yang bahagia”.
Selain itu, sebaiknya gunakan kata-kata yang tidak menyatakan negasi, atau tidak menggunakan kata “tidak”. Contohnya, katakan ”saya bahagia”, bukannya ”saya tidak sedih”.
Anda bisa memotivasi diri Anda dengan afirmasi. Beri pernyataan positif tentang diri Anda berulang-ulang, percayai pernyataan tersebut, lalu ambillah tindakan nyata.
Afirmasi biasa digunakan oleh seseorang untuk mempositifkan diri sendiri untuk membangkitkan potensi alam bawah sadar yang secara tidak sadar sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan sehari - hari maupun dalam pencapaian2 yang ingin anda peroleh.
Afirmatif atau sugesti terhadap diri sendiri akan bekerja secara efektif apabila disusun berdasarkan 9 pedoman berikut ini:
1. Mulailah dengan kata AKU
Kata aku adalah kata yang paling ampuh. Pikiran bawah sadar menafsirkan setiap kalimat yang dimulai dengan kata aku sebagai sebuah perintah/petunjuk untuk mewujudkannya.
2. Gunakan keterangan waktu sekarang
Gambarkan apa yang Anda inginkan seolah Anda sudah memperolehnya, seolah hal itu sudah tercapai.
Contoh:
Salah : Aku akan punya mobil BMW baru berwarna biru.
Benar : Aku sedang menikmati mengendarai mobil BMW berwarna biru baruku.
3. Nyatakan dalam kalimat positif. Tegaskan apa yang Anda inginkan, bukan apa yang tidak Anda inginkan.
Nyatakan afirmasi Anda dalam kalimat positif. Pikiran bawah sadar tidak mendengar kata TIDAK. Sehubungan dengan hal ini pernyataan-pernyataan berikut mengandung arti sebaliknya.
Contoh:
Jangan banting pintu: didengar sebagai Banting Pintu.
Pikiran bawah sadar berpikir dalam GAMBAR (simbol), maka kata-kata jangan banting pintu membangkitkan gambaran membanting pintu.
Aku sudah tidak takut terbang: membangkitkan gambaran takut terbang, sementara frase : “ Aku menikmati gairah terbang” membangkitkan gambaran kenikmatan.
Dari contoh di atas dapat disimpulakan bahwa:
Salah : Aku sudah tidak takut terbang
Benar : Aku sedang menikmati gairah terbang
4. Singkat saja.
Bayangkan afirmasi Anda adalah sebuah jingle iklan. Bersikaplah seolah setiap kata bernilai 10 juta. Afirmasi itu harus cukup pendek dan cukup mudah diingat.
5. Buat spesifik.
Afirmasi tidak jelas menghasilkan hasil tidak jelas.
Contoh:
Salah : Aku sedang mengendarai mobil biru baruku.
Benar : Aku sedang mengendarai mobil BMW biru baruku.
6. Sertakan kata kerja aktif.
Kata kerja aktif menambah kekuatan sebuah afirmasi dengan membangkitkan gambaran melakukannya saat ini.
Contoh:
Salah : Aku mengungkapkan diri dengan terbuka dan jujur.
Benar : Dengan penuh keyakinan, aku sedang mengungkapkan diriku dengan terbuka dan jujur.
7. Sertakan sedikitnya satu kata dinamis atau perasaan.
Sertakan kondisi emosional yang akan Anda rasakan ketika Anda sudah mencapai tujuan Anda. Beberapa kata yang umum digunakan adalah menikmati, penuh sukacita, dengan bahagia, merayakan, dengan bangga, dengan tenang, dengan damai, bersemangat, penuh kasih, aman, hening, dan penuh kemenangan.
Contoh:
Salah : Aku mempertahankan bobot idealku seberat 80 kg.
Benar : Aku saat ini merasa lincah dan sehat dengan bobot 80 kg.
Pernyataan kedua terdengar seperti jingle iklan. Pikiran bawah sadar sangat menyukai irama dan pantun. Maka dari itu kita lebih mudah mengingat hal-hal seperti: “Stick and stones will break my bones, but names will never hurt me.”
8. Buat Afirmasi untuk diri sendiri bukan untuk orang lain.
Ketika Anda sedang menyusun afirmasi Anda, gambarkan perilaku Anda, bukan perilaku orang lain.
Contoh:
Salah : Aku mengawasi Bowo membersihkan kamarnya.
Benar : Aku sedang dengan efektif menyampaikan keinginan dan hasratku kepada Bowo.
9. Tambahkan atau sesuatu yang lebih baik.
Ketika afirmasi Anda ditujukan untuk memperoleh sesuatu yang khusus (pekerjaan, peluang, liburan), benda materiil (rumah, mobil, kapal) atau hubungan (suami, istri, anak, kakak, adik) selalu tambahkan kata-kata “atau sesuatu (seseorang) yang lebih baik”. Kadang kriteria yang kita inginkan muncul dari ego kita atau dari pengalaman terbatas kita. Kadang ada seseorang atau sesuatu yang lebih baik dan tersedia bagi kita, jadi kalau cocok sertakan frase itu dalam afrimasi Anda.
Demikian kesembilan langkah mensugesti diri, mengafirmasi diri atau mengedukasi pikiran bawah sadar sehingga tindakan kita benar-benar digerakkan oleh pikiran bawah sadar. Menurut para pakar perilaku dan visi hidup kita 88% ditentukan oleh pikiran bawah sadar. Artinya, pengaruh pikiran sadar kita hanya 12 % dalam menentukan arah dan tindakan hidup kita. Sugesti atau afirmasi yang diulang-ulang akan masuk ke pikiran bawah sadar. Oleh karena itu, kita perlu melatihnya setiap hari dalam suasana relaksasi dan hening.
Mengapa kita perlu melakukan afirmasi? Apakah kesuksesan kita tergantung oleh afirmasi yang kita lakukan?
Afirmasi adalah suatu teknik yang bisa memperkuat pikiran bawah sadar kita. Jika kita terus melakukan afirmasi positif, atau menyampaikan hal-hal positif pada diri kita, maka pikiran bawah sadar kita akan terbiasa oleh afirmasi positif tersebut.
Setelah kita benar-benar percaya dan yakin akan hal-hal positif tersebut, maka kemudian pikiran sadar kita akan mengubahnya menjadi tindakan positif yang nyata.
Dengan melakukan afirmasi positif, maka kita dapat menjadi seseorang yang percaya diri, dan kita juga akan dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik.
Afirmasi yang kuat bisa membuat kita mampu mencapai apa yang kita inginkan. Namun sebaliknya, afirmasi yang lemah tak akan cukup membuat kita bertindak dengan maksimal.
Jika Anda ingin bahagia, Anda bisa memberi afirmasi tentang diri Anda sendiri seperti ”Hidup saya benar-benar menyenangkan” Kesehatan jiwa dan raga juga bisa dicapai lewat afirmasi.
Tapi perlu dicatat, dalam melakukan afirmasi, jangan gunakan kata “akan”, karena hasilnya akan kurang efektif. Gunakan kata yang menunjukkan keadaan Anda ”sekarang”, meski itu belum terwujud. Misalnya, katakan “saya adalah orang yang bahagia”, bukan “saya akan menjadi orang yang bahagia”.
Selain itu, sebaiknya gunakan kata-kata yang tidak menyatakan negasi, atau tidak menggunakan kata “tidak”. Contohnya, katakan ”saya bahagia”, bukannya ”saya tidak sedih”.
Anda bisa memotivasi diri Anda dengan afirmasi. Beri pernyataan positif tentang diri Anda berulang-ulang, percayai pernyataan tersebut, lalu ambillah tindakan nyata.
Afirmasi biasa digunakan oleh seseorang untuk mempositifkan diri sendiri untuk membangkitkan potensi alam bawah sadar yang secara tidak sadar sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan sehari - hari maupun dalam pencapaian2 yang ingin anda peroleh.
Afirmatif atau sugesti terhadap diri sendiri akan bekerja secara efektif apabila disusun berdasarkan 9 pedoman berikut ini:
1. Mulailah dengan kata AKU
Kata aku adalah kata yang paling ampuh. Pikiran bawah sadar menafsirkan setiap kalimat yang dimulai dengan kata aku sebagai sebuah perintah/petunjuk untuk mewujudkannya.
2. Gunakan keterangan waktu sekarang
Gambarkan apa yang Anda inginkan seolah Anda sudah memperolehnya, seolah hal itu sudah tercapai.
Contoh:
Salah : Aku akan punya mobil BMW baru berwarna biru.
Benar : Aku sedang menikmati mengendarai mobil BMW berwarna biru baruku.
3. Nyatakan dalam kalimat positif. Tegaskan apa yang Anda inginkan, bukan apa yang tidak Anda inginkan.
Nyatakan afirmasi Anda dalam kalimat positif. Pikiran bawah sadar tidak mendengar kata TIDAK. Sehubungan dengan hal ini pernyataan-pernyataan berikut mengandung arti sebaliknya.
Contoh:
Jangan banting pintu: didengar sebagai Banting Pintu.
Pikiran bawah sadar berpikir dalam GAMBAR (simbol), maka kata-kata jangan banting pintu membangkitkan gambaran membanting pintu.
Aku sudah tidak takut terbang: membangkitkan gambaran takut terbang, sementara frase : “ Aku menikmati gairah terbang” membangkitkan gambaran kenikmatan.
Dari contoh di atas dapat disimpulakan bahwa:
Salah : Aku sudah tidak takut terbang
Benar : Aku sedang menikmati gairah terbang
4. Singkat saja.
Bayangkan afirmasi Anda adalah sebuah jingle iklan. Bersikaplah seolah setiap kata bernilai 10 juta. Afirmasi itu harus cukup pendek dan cukup mudah diingat.
5. Buat spesifik.
Afirmasi tidak jelas menghasilkan hasil tidak jelas.
Contoh:
Salah : Aku sedang mengendarai mobil biru baruku.
Benar : Aku sedang mengendarai mobil BMW biru baruku.
6. Sertakan kata kerja aktif.
Kata kerja aktif menambah kekuatan sebuah afirmasi dengan membangkitkan gambaran melakukannya saat ini.
Contoh:
Salah : Aku mengungkapkan diri dengan terbuka dan jujur.
Benar : Dengan penuh keyakinan, aku sedang mengungkapkan diriku dengan terbuka dan jujur.
7. Sertakan sedikitnya satu kata dinamis atau perasaan.
Sertakan kondisi emosional yang akan Anda rasakan ketika Anda sudah mencapai tujuan Anda. Beberapa kata yang umum digunakan adalah menikmati, penuh sukacita, dengan bahagia, merayakan, dengan bangga, dengan tenang, dengan damai, bersemangat, penuh kasih, aman, hening, dan penuh kemenangan.
Contoh:
Salah : Aku mempertahankan bobot idealku seberat 80 kg.
Benar : Aku saat ini merasa lincah dan sehat dengan bobot 80 kg.
Pernyataan kedua terdengar seperti jingle iklan. Pikiran bawah sadar sangat menyukai irama dan pantun. Maka dari itu kita lebih mudah mengingat hal-hal seperti: “Stick and stones will break my bones, but names will never hurt me.”
8. Buat Afirmasi untuk diri sendiri bukan untuk orang lain.
Ketika Anda sedang menyusun afirmasi Anda, gambarkan perilaku Anda, bukan perilaku orang lain.
Contoh:
Salah : Aku mengawasi Bowo membersihkan kamarnya.
Benar : Aku sedang dengan efektif menyampaikan keinginan dan hasratku kepada Bowo.
9. Tambahkan atau sesuatu yang lebih baik.
Ketika afirmasi Anda ditujukan untuk memperoleh sesuatu yang khusus (pekerjaan, peluang, liburan), benda materiil (rumah, mobil, kapal) atau hubungan (suami, istri, anak, kakak, adik) selalu tambahkan kata-kata “atau sesuatu (seseorang) yang lebih baik”. Kadang kriteria yang kita inginkan muncul dari ego kita atau dari pengalaman terbatas kita. Kadang ada seseorang atau sesuatu yang lebih baik dan tersedia bagi kita, jadi kalau cocok sertakan frase itu dalam afrimasi Anda.
Demikian kesembilan langkah mensugesti diri, mengafirmasi diri atau mengedukasi pikiran bawah sadar sehingga tindakan kita benar-benar digerakkan oleh pikiran bawah sadar. Menurut para pakar perilaku dan visi hidup kita 88% ditentukan oleh pikiran bawah sadar. Artinya, pengaruh pikiran sadar kita hanya 12 % dalam menentukan arah dan tindakan hidup kita. Sugesti atau afirmasi yang diulang-ulang akan masuk ke pikiran bawah sadar. Oleh karena itu, kita perlu melatihnya setiap hari dalam suasana relaksasi dan hening.