Kaya Dari Ketidakteraturan

Ketika Anda hidup, tanpa kita sadari, banyak hal dalam kejadian sehari-hari yang bersifat rutinitas. Mulai Anda bangun, Anda akan bangun di hari kerja di jam yang tidak jauh berbeda. Anda akan mandi, bahkan ketika Anda menggosok gigi, Anda juga menggunakan urutan dan gerakan yang hampir sama, dan itu semua terjadi pada semua aspek kehidupan kita.

Kebiasaan tersebut berubah menjadi pola. Yang menarik, sadar tidak sadar, pola itu terus berulang hingga kita menyadarinya dan berupaya mengubahnya. Namun, perlu diakui, dengan pola yang benar, sebenarnya perubahan dapat membawa kita ke dalam kehidupan yang positif, bertumbuh dan baik.

Contohnya apa?

Bila saat ini Anda merasa bahwa setelah bertahun-tahun bekerja namun nampaknya hidup Anda tidak berubah dan cenderung kurang, bisa saja disebabkan karena keteraturan yang salah.

Keteraturan yang Anda maupun saya alami dalam kehidupan sehari-hari, bisa saja dianggap sebagai sebuah hal yang benar, padahal itu salah! Wah…, mana ada sih keteraturan yang berubah menjadi keyakinan yang dianggap benar padahal salah?

Baiklah, mari saya contohkan. Semua orang mengatakan merokok adalah kebiasaan yang buruk, betul? Buruk bagi kesehatan dan bagi kantong Anda. Tapi, merokok baik bagi produsen rokok. Apakahsependapat?

Namun nyatanya, merokok adalah aktivitas rutin bagi si perokok pada saat-saat tertentu, setidaknya setelah bangun tidur, ketika sedang berpikir, maupun setelah makan. Hal tersebut telah menjelma menjadi aktivitas rutin yang menjadi sebuah ‘kebenaran’ bagi yang melakukannya.

Jadi, rutinitas apa yang membuat kita tidak kaya?

Baiklah contoh seperti ini, apakah membantu orang adalah sebuah hal positif? Ya, jawabannya 100 persen positif. Misalkan, Anda punya seorang anggota keluarga yang perlu dibantu, Anda membantunya secara teratur setiap bulan, karena Anda memiliki pendapatan teratur.

Namun, apa jadinya bila Anda tidak memberikannya suatu hari? Anda akan dianggap BERHUTANG dan BERSALAH! Padahal konteksnya membantu, itu adalah hak Anda. Namun ketika hidup Anda sedang tidak di atas, Anda menghentikan bantuan. Dan Anda tidak ganti dibantu oleh dia. Menyedihkan bukan?

Jadi, maksudnya Anda harus berhenti membantu? No…..bukan itu inti dari artikel ini. Pesan singkat di separuh artikel ini adalah, metode yang salah dalam menolong orang bisa saja berujung pada "petaka" bagi diri kita sendiri.

Ada kebiasaan lain yang justru jelas-jelas membuat Anda tidak bisa lebih cepat kaya. Katakanlah Anda memiliki hobi setiap akhir pekan pergi ke mall, dan entah sekedar makan atau pun bermain bersama keluarga.

Apa yang terjadi bila Anda tidak melakukan? Bisa saja keluarga Anda akan protes dan uring-uringan. Padahal Anda sendiri sedang banyak pengeluaran di bulan tersebut. Akhirnya, Anda tetap bela-belain ke mall dengan mengandalkan si kartu plastik alias kartu kredit.

Anda lantas membuka utang yang harus Anda bayar di kemudian hari, yang kenikmatannya jelas-jelas hanya "budak" dari kebiasaan yang seharusnya bisa dikendalikan.

Baiklah, mari kita bicarakan contoh lainnya. Ada juga kebiasaan untuk membelikan kado apabila ada keluarga Anda yang berulang tahun. Eits… ini memang tidak ada salahya. Namun bila Anda adalah sebuah keluarga besar, katakanlah 12 orang, maka sudah barang tentu setidaknya dalam sebulan Anda akan membeli kado, karena hal itu adalah kebiasaan. Ada dan tidak ada uang, Anda akan bela-belain juga membeli. Menyedihkan bukan?

Dari apa yang saya sampaikan pada artikel ini, marilah kita dengan bijak membuat sebuah keteraturan, janganlah Anda membuat sebuah keteraturan yang akan membuat diri Anda sendiri menjadi tidak segera cepat kaya.

Mengapa? Ketika Anda lebih dan kaya, Anda bisa melakukan lebih banyak hal bagi Anda, bagi keluarga dan bagi siapapun yang ingin Anda bantu. Namun, janganlah ketika Anda masih berproses menjadi kaya, justru Anda salah dalam membuat pola kehidupan.

Hidup ada di hari ini, dan hidup ada di masa depan. Semua itu berada di tangan Anda sendiri. Salam Investasi untuk Indonesia. (Ryan Filbert)

Related

Hobi Membuang Sampah Jadi Milyarder

Hobi membuang sampah sembarangan adalah sesuatu yang tidak baik. Selain mencemari lingkungan, membuang sampah sembarangan mencerminkan perilaku tidak bertanggung jawab. Namun tidak demikian untuk In...

Warung Kopi Dengan 111 Cabang di Indonesia

Kegemaran masyarakat meminum kopi menjadi peluang usaha yang sangat menggiurkan. Tak heran banyak bertaburan warung kopi mulai dari warung kopi (warkop) sederhana hingga coffee shop di mal-mal. Minu...

Pipa Paralon Jadi Pundi Rupiah

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 ...

Follow Us

Connect Us

Side Ads

Text WidgetRecentComments

Text Widget

Info Pasang Iklan
KlikDisini !

Recent

Comments

Flag Counter

Social Community

item