Industri Kreatif Bakal Berjaya

https://onani-crot.blogspot.com/2014/11/industri-kreatif-bakal-berjaya.html
Ketika berbicara dalam Kompas100 CEO Forum 2014 di Hotel Four Seasons, Jakarta, Jumat (7/11), Jokowi memberi contoh majunya industri musik di Korea Selatan karena dukungan pemerintah. K-Pop bisa mendunia karena Pemerintah Korsel serius menggarap industri kreatif ini. Melalui K-Pop, banyak orang di dunia mengenal Korsel.
Jokowi juga menyinggung soal Kaskus, situs forum komunitas maya terbesar dan nomor satu di Indonesia, yang didirikan anak-anak muda Indonesia (Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan). ”Kaskus itu platform asli Indonesia. Tapi, mengapa tak ada bank yang mau suntik dana ke Kaskus dan perusahaan sejenis ini?” tanya Jokowi. ”Mungkin karena tak ada agunan, ya. Padahal, perusahaan digital semacam ini mempunyai prospek besar. Saya yakin, jika perusahaan semacam ini diberi kesempatan, pasti tidak akan kalah dari Facebook yang dirintis Mark Zuckerberg,” kata Jokowi.
Presiden juga memberi contoh perusahaan yang memproduksi T-shirt di Bandung yang menampilkan desain yang bagus. Produk-produknya diekspor. ”Perusahaan-perusahaan seperti ini harus didukung penuh,” katanya.
Demikian pula industri kreatif di bidang animasi yang ”hidup” di Bandung dan Yogyakarta. Di masa depan, orang Indonesia harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Di era digital seperti sekarang, perusahaan startup yang didirikan anak-anak muda Indonesia terus bermunculan. Ini menunjukkan potensi Indonesia yang luar biasa dalam dunia digital.
Ada yang sukses, ada yang kembang kempis karena kurang dukungan modal. Penegasan Presiden bahwa pemerintah akan mendukung penuh industri kreatif tentu menggembirakan.
Industri kreatif, menurut UNESCO, adalah industri di bidang kebudayaan yang meliputi penerbitan, musik, film, kerajinan, dan desain yang berperan penting terhadap masa depan kebudayaan. Dimensi internasional memberi peran yang menentukan terhadap masa depan kebebasan berekspresi, keragaman budaya, dan pengembangan ekonomi. Meskipun pertukaran globalisasi dan teknologi membuka prospek baru, ini juga menciptakan bentuk baru ketidakadilan.
Adapun definisi industri kreatif menurut Kementerian Perdagangan adalah industri yang dibangun dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu dengan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu.
Berdasarkan definisi Kementerian Perdagangan, bidang-bidang yang termasuk dalam industri kreatif adalah periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, fashion, video-film-fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan peranti lunak, televisi dan radio, riset dan pengembangan, dan kuliner.
Potensi berlimpah
Pembentukan badan pengembangan industri kreatif tentu sudah dengan pertimbangan matang. Cukup banyak bidang yang masuk kategori industri kreatif, dan itu semua didukung oleh anak-anak muda Indonesia yang penuh talenta. Artinya, potensi yang berlimpah ini memang harus diperhatikan dengan serius.
Dunia film Indonesia, misalnya, mengenal nama-nama seperti Mira Lesmana dan Riri Riza. Ketika orang muak dengan film-film seronok dan bernuansa hantu, muncul sutradara-sutradara muda yang menggarap film-film bermutu dan sukses di pasaran.
Jokowi juga melihat potensi musik etnik Indonesia yang sangat besar. ”Tak ada yang bisa mengalahkan musik etnik dan tari-tariannya,” kata Jokowi. Presiden melihat potensi ini tidak pernah digarap serius dari semua aspek, termasuk pencahayaan dan panggungnya.
”Pertunjukan tari dan musik etnik Indonesia seharusnya menampilkan 200 sampai 300 orang di panggung. Itu artinya panggungnya harus besar dan luas,” demikian pendapat Presiden. Artinya, Jokowi menginginkan pertunjukan seni dan budaya tidak digarap setengah-setengah, tetapi dikembangkan secara serius dan matang agar menjadi industri kreatif yang berhasil.
Presiden Jokowi paham betul potensi seni budaya Indonesia yang sangat kaya. Keragaman seni dan budaya ini menjadi aset berharga negeri ini.
Sektor pariwisata
Yang juga menjadi unggulan bagi industri kreatif Indonesia adalah pariwisata dan kuliner. Indonesia menyimpan banyak keindahan pariwisata yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Bahkan, banyak daerah memiliki potensi pariwisata yang jarang didatangi.
Publik berharap pemerintahan Presiden Jokowi semakin peduli dengan pengembangan pariwisata. Banyak efek domino yang akan terjadi jika destinasi wisata yang tersebar itu dikembangkan serius. Hotel dan restoran akan bermunculan dan tentu membuka lapangan kerja baru. Infrastruktur pendukung dibangun sehingga pariwisata Indonesia yang dikenal bukan hanya Bali, melainkan juga daerah-daerah lain.
Kebutuhan suvenir akan menghidupkan industri kreatif di sejumlah daerah.
Pertumbuhan kelas menengah baru di Indonesia akan memacu pertumbuhan sektor pariwisata. Akan lebih banyak orang Indonesia menikmati keindahan dan pesona Tanah Air sendiri jika banyak destinasi wisata baru dikembangkan.
Kuliner Indonesia yang beragam sudah berkembang pesat, dari mi aceh, rendang padang, pempek palembang, sampai makanan khas Sunda dan Jawa. Bayangkan jika restoran Indonesia dibuka di banyak negara, seperti halnya restoran Italia (yang menyajikan pasta dan piza) dan restoran Tiongkok. Jika ini terjadi, nama Indonesia makin dikenal luas. Orang asing yang merindukan Indonesia akan berkunjung ke negeri ini, menikmati wisata alam dan wisata kulinernya.
Promosi tentang Indonesia akan dipusatkan dan dikerjakan badan pengembangan industri kreatif secara terpadu dan tidak lagi sepotong-potong.
Publik yakin janji Presiden Jokowi mengembangkan industri kreatif akan diwujudkan. Dengan bekal pengalaman mengelola kota Solo dan Jakarta, Jokowi diyakini mampu membuat industri kreatif makin bergairah dan terus berkibar. Kita tunggu!