3 Pilar Keberlanjutan Radio Komunitas
https://onani-crot.blogspot.com/2013/08/3-pilar-keberlanjutan-radio-komunitas.html
Hal ini terungkap dalam FGD Pengembangan Strategi dan Skema Pendanaan untuk Keberlanjutan Radio Komunitas, yang diselenggarakan oleh Sekolah Fundraising PIRAC di Hotel Sofyan Betawi, Cikini, Jakarta Pusat, beberapa waktu yang lalu, .
Biem Benyamien, owner Bens Radio mengungkapkan, berbicara tentang keberlanjutan radio khususnya radio komunitas, ada 3 pilar yang harus dipenuhi.
Pertama; penguasaan teknologi. Bagaimanapun kegiatan radio membutuhkan kemampuan dan kapasitas tim terhadap teknologi. Saat ini sebagian besar rakom terletak di daerah pedesaan yang belum tersentuh teknologi.
“Sehingga dibutuhkan pengenalan bahkan penguasaan terhadap teknologi apakah komputer, perangkat siaran lainnya, internet, hingga integrasi dan interkoneksi satu perangkat dengan yang lainnya, “ jelas Biem.
Kedua; kanal & frekuensi. Kanal dan frekuensi adalah kunci dari siaran radio, tanpa itu maka sulit radio bisa bersiaran. Dalam hal ini, radio komunitas dalam regulasinya diberikan kanal dan frekuensi 107,7 hingga 107,9. Meskipun, faktanya beberapa dari rakom sulit mendapatkan frekuensinya sendiri karena karena ada “pemakai” lain, terutama di kota-kota besar. Bagaimanapun on-airnya satu radio akan mendapatkan banyak pendengar dan pendukung.
Ketiga; sumber-sumber dana yang bisa digali. Esensi rakom adalah dari rakom oleh rakom dan untuk rakom. Maka sumber pendanaan penggalangan dana seyogyanya berasal dari komunitasnya. Selama rakom masih dibutuhkan oleh komunitas maka rakom bisa survive karena ada dukungan dari mereka.
“Pada perkembangannya, rakom menjadi kesulitan untuk survive akibat minimnya dukungan dari komunitas. Maka dibutuhkan kreatifitas pengelola rakom untuk dapat menggalang dukungan dan dana agar dapat bertahan bahkan mampu berkontribusi kepada komunitasnya,” tutur Biem mengakhiri.
